Senin, 16 Juni 2008

Obama says : Drunk, must 21st year

Barack Obama menolak permintaan para pendukungnya agar menurunkan batas usia boleh mabuk. Sebagai gantinya ia berjanji membantu menyalurkan keluhan para veteran perang Irak dan Afghanistan."Saya tahu, ini mungkin membuat anda senewen.

Tetapi saya tidak akan menurunkan batas usia boleh minum," ujar Obama, Senin (17/3) atau Selasa (18/3). Senator Illinois saat itu sedang menggelar diskusi dengan delapan veteran perang yang disiarkan MTV untuk memperingati lima tahun perang Irak.Pernyataan calon presiden dari Partai Demokrat ini untuk menanggapi usul seorang veteran perang Irak, Ernest Johnson. Johnson (23) mengungkapkan satu hal yang membuatnya kesal adalah tidak bisa menenggak minuman beralkohol sebelum berusia 21 tahun, padahal saat itu ia sudah dianggap cukup masuk dinas militer dan mati membela negara.

Obama bersimpati pada Johnson, namun soal 21 tahun sebagai usia minimal yang boleh minum minuman keras tidak akan diutak-atiknya. Menurutnya, pembatasan itu membantu mengurangi insiden kecelakaan akibat mabuk.Howard Noel (28) dari New York City, mengaku memandang dinas militer yang diikutinya sebagai hal positif. Namun ketika kembali dari medan perang, ia dicemooh teman-temannya dan sempat menjadi gelandangan. "Masalahnya bukan pada militer kita, tetapi pada para pemimpin sipil kita.

Tidak seharusnya kita pulang untuk menjadi gelandangan," ujarnya.Obama berjanji, kalau terpilih, akan membentuk program yang menjamin tersedianya perumahan bagi veteran yang tidak punya rumah. Tujuh dari delapan veteran itu mengangkat tangan ketika ditanya Obama siapa di antara mereka yang mengalami masalah mental atau emosional dalam dinas militernya.Christina Correa (23) dari California, mengatakan ia yakin mengalami gangguan stres pascatrauma, namun sulit bagi perempuan untuk mendapatkan perawatan. "Mereka mencatat nama saya, tetapi saya tidak mendengar kelanjutannya," ujar Correa.Menurut Obama tidak terlayaninya para veteran itu tidak bisa diterima.

Menurutnya militer harus mulai memperhatikan para serdadu yang diduga mengalami gangguan stres pascatrauma sebelum diberhentikan.

Tidak ada komentar: