CHICAGO, SENIN - Barack Obama menyerukan kaum bapak kulit hitam di AS agar tidak melalaikan tugas dalam mengasuh dan membesarkan anak-anak mereka. Seruan ini disampaikan Obama dalam perayaan Hari Ayah di Gereja Apostolic Church of God, Chicago. Ini merupakan pertama kalinya Obama berpidato di Apostolic Church of God sejak senator Illinois tersebut berhenti menjadi jemaat Trinity United Church of Christ.
Menghadapi konflik karena sejumlah pernyataan miring dari mantan pendeta yang menjadi pendamping spritualnya, Obama memutuskan keluar dari persekutuan Trinity United Church of Christ setelah menjadi jemaat di gereja tersebut selama 20 tahun. "Beberapa orangtua kulit hitam telah meninggalkan tanggung jawab mereka, lebih bertindak layaknya anak-anak ketimbang orang dewasa. Dan fondasi keluarga kita menjadi lemah karena masalah ini,"kata Obama. "Banyak anak tidak mendapatkan hak pengasuhan dari ayah mereka. Anak-anak tidak patut dipersalahkan dalam hal ini," ujarnya.
Obama mengenang masa lalu saat ia bertumbuh dewasa tanpa pendampingan seorang ayah. Obama mengaku beruntung mempunyai kakek dan nenek yang penuh kasih dan mendukung ibunya. Ayah Obama meninggalkannya saat ia berusia 2 tahun. Namun, kandidat presiden AS dari Partai Demokrat itu menjelaskan, ia tetap mendapatkan dukungan, kesempatan kedua, serta beasiswa yang mengantarkannya mendapatkan pendidikan yang layak. Di tengah kesulitan yang dihadapinya itu, Obama berulang kali menekankan pentingnya arti kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Dalam kampanyenya, Obama sering menyuarakan pentingnya peran ayah dalam keluarga. Di Washington, Obama mensponsori legislasi dukungan pengumpulan dana bagi kesejahteraan anak-anak dengan menawarkan kredit pajak bagi para ayah yang terlibat pembayaran dana itu.
Sementara itu, penalti pajak dikenakan terhadap para ayah yang tidak memenuhi kewajibannya. Obama memberikan komentar terhadap pemegang hak suara kulit hitam yang sempat berpendapat bahwa pria kulit hitam tidak akan pernah terpilih sebagai presiden AS. Obama menjelaskan bahwa pendapat itu mencerminkan mereka yang telah menyerah kalah sebelum perang dimulai.
10 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar