Rabu, 25 Juni 2008

KEEP the Goods Thing and WASTE the Bads Things!!!

Indonesia memang aneh. Biasanya seorang presiden atau wakil rakyat dipilih dari orang2 berkualitas yang penuh kepedulian terhadap rakyat. Tapi di sini, karena demokrasinya terlalu "bebas", bahkan para penjahat pun bisa bikin partai dan mencalonkan diri jadi presiden.

Salah satunya adalah Yapto S. Soerjosoemarno. Yapto yang ditahun 1970-an pernah dihukum karena kasus kejahatan, serta sekarang jadi pimpinan mafia Pemuda Pancasila, sekarang membuat parpol yang bernama "Patriot Pancasila" dan jadi salah seorang calon "Presiden!"

Bayangkan, jika para penjahat di Pemuda Pancasila yang kerjanya menodong, membunuh, jadi beking klub malam dan perjudian, serta pengedar narkoba jadi wakil rakyat atau presiden. Bayangkan bila para penjahat yang biasanya merugikan dan menyakiti rakyat jadi pemimpin. Mau jadi apa negara kita?

Terhadap pertanyaan para wartawan bahwa anggota PP (Pemuda Pancasila) kebanyakan penjahat, Yapto sering berkilah, "Lebih baik jadi bajingan yang menuju sajadah ketimbang kiai yang menuju penjara." Kenyataannya, lebih dari 20 tahun memimpin PP, Yapto dari dulu hingga sekarang tak lebih dari penjahat aktif yang kebal hukum.

Tapi itulah dagelan politik di Indonesia.

Yapto S. Soerjosoemarno

Yapto S Soerjosoemarno jarang terekspos media. Namanya kerap diucapkan sembari berbisik. Yapto adalah pemimpin organisasi kepemudaan Pemuda Pancasila (PP). Bersama Sekjennya, Yorris Raweyai, Yapto bahu membahu membangun organisasi yang banyak disegani tersebut.

Selama puluhan tahun PP dekat dengan Golkar. Namun kemesraan bertahun-tahun itu pecah tahun 2003. Yapto mendirikan partai politik sendiri, yakni Partai Patriot Pancasila. Saat ditanya alasannya hengkang dari Golkar, Yapto mengatakan pihaknya merasa kini tak pernah diperhatikan lagi oleh Golkar.

Walau memiliki trah keraton Mangkunegaran Solo, Yapto yang dilahirkan 16 Desember 1949 ini dikenal egaliter. Ia tak pernah pilih memilih teman. Tak heran, organisasi pemuda yang dipimpinnya banjir Selain tokoh pemuda, Yapto juga memiliki kantor hukum. Tak heran ia juga seorang sarjana hukum.

Di luar aktivitas rutinnya, Yapto kerap berburu. Demi hobi yang satu ini, ia melanglang buana hingga ke benua hitam, Afrika. Saat diwawancarai sebuah majalah, beberapa waktu lalu, Yapto tak segan memamerkan koleksi binatang hasil buruannya. Bila tak sedang berburu, Yapto lebih suka mendengarkan musik keroncong atau klasik.

Kantor DPP Partai Patriot Pancasila, Gedung Tri Tangguh Lantai III, Jl.H.Samali No.31, Kalibata, Jakarta Selatan, Telp: (021)79198510, Fax: (021) 79198520. http://www.indony.org/pemilu04/daftarcapres.htm From owner-indonesi...@indopubs.com Mon Mar 2 14:06:48 1998
Date: Mon, 2 Mar 1998 12:06:14 -0700 (MST) Message-Id: <199803021906.maa06...@indopubs.com> To: indonesi...@indopubs.com From: apaka...@clark.net Subject: [INDONESIA-L] Ujung Pandang, Pemuda Pancasila, Ekstasi dan Poltabes Sender: owner-indonesi...@indopubs.com