Rabu, 30 Juli 2008

Heritage from Indonesia >> Batik

Entah seberapa sumringah Bung Karno seandainya ia singgah ke mall dan menyaksikan baju-baju batik berseliweran di mana-mana. Dikenakan gadis-gadis mutakhir hingga ibu-ibu socialite, batik memang sedang memulai masa jayanya dengan menjadi the ‘it dress’.

Bung Karno, dengan segala kekurangan dan kelebihannya adalah seorang nasionalis sejati. Pada masa pemerintahannya, beliau pernah membuat program untuk menjadikan batik busana kebanggaan Indonesia. Konsepnya gampang, para pengusaha batik—seperti yang di daerah Prawirotaman, Jogja—mendapat suplai kain katun dengan harga sangat murah. Kain bersubsidi.

Harapannya, bahan baku murah membuat harga akhir batik lebih terjangkau dan populer.
Akan tetapi, alih-alih dibatik, kain-kain itu dijual apa-adanya. Dengan harga pasar. Sehingga para pengusaha batik yang ‘nakal’ itu meraup banyak untung, dari uang rakyat juga.
Apakah kejadian hampir setengah abad lampau ini terdengar familier?

Tidak ada komentar: